A. PENGERTIAN PARAGRAF
Paragraf
merupakan suatu bagian dari karangan yang di dalamnya terdiri atas
beberapa kalimat yang selalu berkaitan satu sama lain sehingga menjadi
satu kesatuan yang utuh membentuk satu pikiran utama. Di dalam paragraf
biasanya terdapat satu kalimat yang menjadi pokok pikiran dari paragraf
tersebut yang biasa kita kenal dengan kalimat utama.
è Syarat paragraf yang baik adalah kepaduan paragraf, kesatuan paragraf, dan kelengkapan paragraf.
1. Kepaduan paragraf
Langkah-langkah
yang harus kita tempuh adalah adanya kemampuan untuk merangkai kalimat
sehingga berkaitan satu sama lain sehingga logis dan serasi. Lalu
gunakanlah kata penghubung yang dapat membuat kalimat saling berkaitan.
Terdapat dua jenis kata penghubung, yaitu kata penghubung intrakalimat
dan kata penghubung antarkalimat. Intrakalimat yaitu kata yang
menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat, contohnya: karena,
sehingga, tetapi, dsb. Sedangkan antarkalimat yaitu kata yang
menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya, contohnya:
oleh karena itu, jadi, kemudian dan sebagainya.
Contoh : Remaja
mempunyai banyak potensi untuk dikembangkan. Remaja terkadang tidak
menyadari bahwa ia memiliki banyak kelebihan yang bisa digali dan
diberdayakan guna menyongsong masa depan. Mereka perlu bantuan untuk
dimotivasi dan diberi wawasan. Anak-anak muda lewat potensinya adalah
penggengam masa depan yang lebih baik dari para pendahulunya.
2. Kesatuan paragraf
Syarat
yang kedua adalah kesatuan paragraf. Yang dimaksud kesatuan adalah tiap
pargaraf hanya mengandung satu pokok pikiran yang diwujudkan dalam
kalimat utama. Kalimat utama yang diletakkan di awal paragraf biasa kita
sebut dengan paragraf deduktif, sedangkan kalimat utama yang diletakkan
di akhir paragraf biasa kita sebut dengan paragraf induktif. Adapun
ciri-ciri dalam membuat kalimat utama, yakni kalimat yang dibuat harus
mengandung permasalahan yang berpotensi untuk diperinci atau diuraikan
lebih lanjut. Ciri-ciri lainnya yaitu kalimat utama dapat dibuat lengkap
dan berdiri sendiri tanpa memerlukan kata penghubung, baik kata
penghubung antarkalimat maupun kata penghubung intrakalimat.
Contoh paragraf deduktif
PBB
menetapkan 12 Agustus sebagai hari Remaja Internasional. Pencetus
gagasan ini ialah para menteri sedunia yang menangani masalah remaja di
portugal 1998. Tujuannya guna memicu kesadaran remaja untuk memahami
masalah sosial budaya, lingkungan hidup, pendidikan dan kenakalan
remaja.
Contoh paragraf induktif
Kalau ditanya rencana masa
depan, banyak remaja menjawab asal-asalan. Mereka tidak punya greget
dalam menatap masa depan, mereka sebagai air, mengikuti aliran tanpa
berperan mengarahkan air itu. Tanpa motivasi, tanpa perencanaan yang
jelas. Mereka yang pesimis, harapan masa depannya pun rendah.
3. Kelengkapan paragraf
Sebuah
paragraf dikatakan lengkap apabila di dalamnya terdapat kalimat-kalimat
penjelas secara lengkap untuk menunjukan pokok pikiran atau kalimat
utama. Ciri-ciri kalimat penjelas yaitu berisi penjelasan berupa
rincian, keterangan, contoh dll. Selain itu, kalimat penjelas berarti
apabila dihubungkan dengan kalimat-kalimat di dalam paragraf. Kemudian
kalimat penjelas sering memerlukan bantuan kata penghubung, baik kata
penghubung antarkalimat maupun kata penghubung intrakalimat.
B. PENGEMBANGAN PARAGRAF
Kelengkapan
paragraf berhubungan dengan cara mengembangkan paragraf. Paragraf dapat
dikembangkan dengan cara pertentangan, perbandingan, analogi, contoh,
sebab akibat, definisi dan klasifikasi.
1. Cara pertentangan
Biasanya
menggunakan ungkapan-ungkapan seperti berbeda dengan, bertentangan
dengan, sedangkan, lain halnya dengan, akan tetapi, dan bertolak
belakang dari.
Contoh : Orang yang suka memberi dengan ikhlas
hidupnya tak pernah kekurangan, berbeda dengan orang yang kikir, jiwanya
tertekan karena harus pelit.
2. Cara perbandingan
Biasanya
menggunakan ungkapan seperti, serupa dengan, seperti halnya, demikian
juga, sama dengan, sejalan dengan, akan tetapi, sedangkan, dan sementara
itu.
Contoh : Hidup jangan seperti lalat yang suka makan
barang-barang busuk, akan tetapi hiduplah seperti lebah yang hanya makan
sari bunga yang wangi dan manis yang memberikan banyak keuntungan bagi
makhluk lain.
3. Cara analogi
Analogi
adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan objek
lain yang memiliki suatu kesamaan atau kemiripan, biasanya dilakukan
dengan bantuan kiasan. Kata-kata kiasan yang digunakan yaitu ibaratnya,
seperti dan bagaikan.
Contoh : Peran gizi bagi kesehatan manusia
tidak bisa ditawar-tawar lagi, tubuh ibarat mobil, mobil perlu bensin
untuk jalan, manusia pun perlu beras untuk berenergi.
4. Cara Contoh- contoh
Kata,
seperti, misalnya, contohnya dan lain-lain merupakan ungkapan-ungkapan
dalam pengembangan dalam mengembangkan paragraf dengan contoh.
Contoh:
Tak ada seorang pun yang tak ingin kaya, apalagi kaya dengan rejeki
yang halal, tapi didunia ini berlaku hukum keseimbangan, kaya dengan
halal harus kerja keras, kerja cerdas dan kerja waras. Kekayaan hasil
korupsi tidak akan pernah membuahkan kebahagiaan. Contohnya : Bapak A
memimpin sebuah lembaga negara, yang asalnya biasa sekarang jadi
superkaya, rumahnya bak istana, setiap anak punya mobil dan apartemen,
tetapi anehnya ketiga anak laki-lakinya tidak ada yang lulus kuliah,
anak perempuannya hobi kawin cerai dan dua cucunya mengalami
keterbelakangan mental.
5. Cara sebab akibat
Dilakukan jika menerangkan suatu kejadian. Ungkapan yang digunakan yaitu, padahal, akibatnya, oleh karena itu dan karena.
Contoh
: Pertama kali pindah kekota ia adalah anak yang baik, tahun pertama ia
masuk Smk mulai merokok, malam minggu kumpul ditempat tongkrongan
langganan, disuguhi minuman beralkohol, mulailah mabuk-mabukan. Kini
rokoknya diganti dengan lintingan ganja, uang transport sering dipakai
beli ganja, sekolah sering bolos, akibatnya raport jelek, badan kurus
dan sekarang mulai berani enjual barang-barang rumah untuk membeli si
daun haram itu.
6. Cara definisi
adalah, yaitu, ialah, merupakan kata-kata yang digunakan dalam mengembangkan paragraf secara definisi.
Contoh
: Paragraf ialah suatu bagian dari karangan yang di dalamnya terdiri
atas beberapa kalimat yang selalu berkaitan satu sama lain sehingga
menjadi satu kesatuan yang utuh membentuk satu pikiran utama. Di dalam
paragraf biasanya terdapat satu kalimat yang menjadi pokok pikiran dari
paragraf tersebut yang biasa kita kenal dengan kalimat utama.
7. Cara klasifikasi
Adalah
pengembangan paragraf melalui pengelompokan berdasarkan ciri-ciri
tertentu. Kata-kata ungkapan yang lazim digunakan yaitu dibagi menjadi,
digolongkan menjadi, terbagi menjadi, dan mengklasifikasikan.
Contoh :
Ada paragraf yang isinya mengisahkan kehidupan seseorang, menjelaskan
sebuah proses, melukiskan keadaan dengan kata-kata, bahkan ada paragraf
yang isinya mempengaruhi cara berpikir orang lain. Ditinjau dari sifat
isi paragraf tadi maka paragraf dapat digolongkan menjadi paragraf
deskriptif, paragraf naratif, paragraf persuatif, dan paragraf
argumentatif.
by : nugrahantiwinda.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar